Ngelangut
Kutipan Puisi Ngelangut
Karya anjrahlelonobroto
Baca selengkapnya di Penakota.id

sudah aku tumbalkan butir darah terakhir

pada ngelangut bermandi debu

sejak kali pertama aku berani

meminum air tanah kotamu

---bergaram perih di tenggorokan---

maka ketika tak ada sapa

darimu di senja itu, tak ada

terperangah apalagi tergugu

sebagaimana pecinta musim lalu

 

bahasa nafas kotamu

dengan petanda runcing memisau

piawai mengajari untuk melukai

terpahat tak hanya empu ngelangut ini

yang membatu, yang membakar diri,

yang menyalibkan mimpi,

di pesta-pesta tanpa usai

 

mungkin hanya langit gelap di atas itu

--- yang tak pernah mengenal sedu---

serupa karib mendengarkan selalu

aku dan ngelangutku mengadukan

kesepian satu dan seterusnya

kelukaan dua dan sebagainya

khianatan tiga dan sepenunggalannya

di kotamu, di kotamu

 

 

(Surabaya, 2020)



Catatan:

Puisi ini bersama 3 (tiga) puisi lainnya pernah tayang di Rubrik Serat - Suara Merdeka edisi 26 Januari 2020.

13 Feb 2020 10:35
91
1 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: