Hari ini, tepat seribu dua ratus tujuh hari yang lalu, rasanya warna-warna itu baru saja ditorehkan.

Merobek asal lebam yang tadinya begitu nyata tertahan.

Ternyata kami pernah saling menguatkan.... Kami—yang dengan kebetulan bertemu di persimpangan jalan—mulai merangkum harapan. 

Apakah kita punya kemungkinan?  kembali kutanyakan pertanyaan yang tak kunjung kudapatkan jawaban. 

Apakah kamu juga penasaran?

Ternyata impian itu harus hancur tatkala pemenangnya adalah kenyataan. Pertemuan kita tidak berujung pada satu kesatuan. Namun, bait indahnya masih dapat dirasakan.

Kamu… Si Langit Sore yang begitu menakjubkan, sejak hari ini sudah harus bisa kulepaskan. 

Kubiarkan kamu menjelajah bebas tanpa beban, berbagi dengan mereka yang juga terheran; katanya, “Mengapa kau bisa berbagi langit seindah ini kepada kerumunan? bukankan ini serampangan?” Oh, tentu saja aku tidak keberatan.

Kami percaya selain gandewa itu punya tujuan, ia juga mempertemukan alasan.