Stasiun itu sedang renovasi besar-besaran,
merombak habis seluruhnya tanpa disisakan,
tetapi semuanya terus berjalan,
lautan manusia masih berdesakan,
bersamaan dengan palu dan ketukan,
seragam keamanan,
alat-alat canggih yang digunakan,
hanya untuk memastikan jika semua telah cukup terencanakan,
yang rupanya berhasil membuat siapapun berdecak penuh kekaguman.
Stasiun itu sudah bisa kembali digunakan,
semuanya telah digantikan demi kenyamanan,
dindingnya terbuat dari lapisan berlian,
dan satu-satunya terlihat hanyalah kemewahan.
Stasiun itu tiba-tiba mulai diragukan,
apakah seluruh kemegahan ini bisa menggantikan semua yang sebelumnya telah menjadi inti dari bagian?
diam-diam para penggunanya mulai membandingkan,
ternyata yang mereka utarakan merupakan wujud kerinduan pada stasiun lama yang sudah menjadi kebiasaan,
membentuk kumpulan protes pada sesuatu yang sudah tidak bisa dikembalikan,
dan yang mereka inginkan hanyalah pengembalian pada wujud semula yang belum tersentuh tangan,
meskipun keretanya masih dapat melaju tanpa gangguan.