Aduh, aku bodoh karena pemerintah,

aduh, anggaran pendidikanku lenyap dimakan pemerintah.

Aduh, perutku lapar karena pemerintah,

aduh, uangku lenyap dimakan pemerintah.

Aduh, hidupku runyam karena pemerintah,

aduh, lapangan pekerjaanku diambil pemerintah.

Aduh, tubuhku sakit karena pemerintah,

aduh bantuan kesehatanku diabaikan pemerintah.

Aku ingin tetap mengambil langkah,

melawan pemerintah yang gemar memerintah,

seakan kitalah si bodoh yang mudah diperintah,

padahal merekalah para bedebah.

Aduh, aku ingin terus melawan pemerintah,

tanpa harus khawatir memikirkan hari esok harus kembali bekerja tanpa lelah.

Aduh, aku ingin terus melawan pemerintah,

tapi uangku juga masih belum cukup untuk membuatku begah seperti pemerintah,

lalu sekarang aku gundah,

belum lagi kini bosku marah-marah.

Aduh, aku ingin terus melawan pemerintah,

tapi tugas rumahku tidak bisa selesai dengan mudah,

lalu sekarang aku resah,

belum lagi kini guruku marah-marah.

Aduh, aku ingin memarahi pemerintah,

tetapi marahku luruh tatkala isi dompetku kalah ditertawakan pemerintah,

keluarga mereka dilapisi dengan barang-barang mewah,

yang setiap jengkalnya setara satu bulan gajiku bekerja dengan susah payah.

Aduh, aku ingin memarahi pemerintah,

tanpa harus memikirkan surat izin tidak masuk sekolah,

tanpa harus memikirkan jadwal kuliah,

tanpa harus memikirkan potongan upah.

Aduh, aku ingin memarahi pemerintah,

aduh, aku ingin melawan pemerintah,

aduh, absenku penuh dihancurkan pemerintah,

aduh, ujianku gagal dibuat pemerintah

aduh, gajiku raib ditelan pemerintah.

Aduh, pemerintah....