Mata kita bukan lagi sebatang pohon cemara.
Yang rindang, tempat kita saling meneduhkan mara
Menawar tikai yang begitu kerap kita dekap erat
tanpa pernah sekalipun kita dera.
Mata kita bukan lagi sebatang pohon cemara.
Yang rimbun, tempat kita saling menidurkan lamun
Menakar angan yang kadang terlampau rabun, merangkai
Kembali cita kita yang t'lah terlanjur rapun.
Mata kita lagi-lagi bukan lagi sebatang pohon cemara.
Ia telah roboh
Kau tebang tanpa kau pilih.