Lukisan, jika bisa ku memajangnya
Kamu adalah makarya cantik dari segala sisi di podium ibukota
Kerja keras pun tersemat dari seluruh kulitmu
Semua orang tahu itu
Lukisan, jika bisa aku memeluknya
Matamu bagai lentera di pasar malam
Hidungmu bagai kayu yang dipahat
Bibirmu- itu aku menyukainya
Tuan muda, tuan muda, tuan muda
Dadaku berdetak kala kamu tertawa
Banyak orang tidak melihatnya
Tapi lukisan ini hidup
Aku mau memeluknya
Aku masih mau dengannya
Tuan muda, tuan muda, tuan muda
Sepertinya lukisan itu harus ku sembunyikan
Ataupun kubuang, atau ku abaikan
Dia sudah di pesan dari jauh hari lamanya
Aku terlambat, lukisan itu telah terjual sepenuhnya
Tuan muda,
Aku mau lukisan mu
Aku mau lentera matamu
Aku mau ibumu menyukaiku lagi
Aku mau kejadian dua tahun lalu lagi