Aku bangun pagi dan menemukan tubuhku masih utuh, tapi ada yang hilang dari mataku: kepercayaan, atau barangkali sisa-sisa semangat yang kemarin kutaruh di balik asbak.
Aku menyetir. Kamu tidur di sampingku, dan waktu berjalan mundur di kaca spion. Kita bilang cuma tiga hari. Cuma perjalanan. Cuma mengantar barang.
Aku—Nia. Bukan bunga dalam vas, bukan juga pita yang bisa diikat di leher siapa saja. Aku tak dilahirkan untuk dijinakkan. Jangan suruh aku duduk manis— aku...
Aku— Nia. Perempuan, katanya. Harus lembut, harus diam, harus wangi. Tapi aku bau tembakau, dan aku bangga. Asap roko...
Teriakkan aku— bukan nabi, bukan penyair rohani— aku peramal sialan dari 1920-an, dikirim bukan untuk menenangkan, tapi menampar segala yang nyaman. Kau sur...
Ada pintu masuk dalam buku ku Dimana nama suami masa depanku akan tertulis Karakter fiksi dengan sebuah karakter yang terbingkai Mungkin saja terbentuk jadi seseorang Sebuah...
dreaming wasnt a problem its the obsession that consumed nobody could be a dream man every relationship forced to be doomed well maybe not at all i dissected th...
so there you are im looking at the moon probably you too and we staring at the same thing knowing that we not gonna be in long distance anymore must be nice imagining...
Day are cold Views are grey But seeing you right in my eyes Make my body felt full of warmth I would go anywhere with you Even only to sit next to the river...
Kita semua memakan kebohongan, Ketika hati yang kita miliki lapar akan kebenaran