oranment
play icon
Aku, asapku, dan semrawutku
Puisi
Kutipan Puisi Aku, asapku, dan semrawutku
Karya barelyalive
Baca selengkapnya di Penakota.id

Aku bangun pagi

dan menemukan tubuhku masih utuh,

tapi ada yang hilang dari mataku:

kepercayaan, atau barangkali sisa-sisa semangat

yang kemarin kutaruh di balik asbak.


Kadang aku ingin jadi puisi,

biar bisa dibaca tanpa harus dijelaskan.


Tapi hidup tak seindah sajak Sapardi—

kadang hujan turun,

dan tidak satu pun rinduku dibasahi.

Aku perempuan,

tapi jangan suruh aku pelan.


Kalau cinta itu luka,

biar aku yang berdarah paling duluan.

Aku tak ingin menjadi halaman belakang

dalam cerita siapa pun.


Katanya,

orang kuat itu tidak banyak bicara.


Sial.

Aku sudah diam selama bertahun-tahun

dan dunia tetap tak mendengarku.


Aku ingin mencintai,

tapi tidak dengan cara menunggu.

Aku ingin ditunggu,

tapi tidak dengan cara disimpan.

Aku merokok bukan karena gaya,

tapi karena dunia terlalu bising

dan aku butuh sesuatu yang menghanguskan

selain kenangan.


Di malam yang malas,

aku bicara dengan kursi kosong

dan tanya:

“Apakah aku terlalu keras?

Atau memang dunia terlalu rapuh untuk menerima perempuan sepertiku?”


Lalu suara Chairil datang dari jendela:

“Bakar saja! Hidup cuma sekali,

dan cinta kadang cuma perapian yang pura-pura hangat.”

calendar
07 Jul 2025 14:45
view
5
idle liked
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
close
instagram
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
close
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh:
example ig