Sang dara itu masih hampa
Luangnya ia isi dengan masa silam
Tubuhnya disolek dan dibentuk
Sampai tak menyerupai insan di cermin
Ia tak tahu mau ke mana
Sosok yang tak ingin singgah
Selalu ia paksa duduk di pangkuan
Merisak pikirannya yang sudah terlanjur sendu
Sesekali ia pinjam kata-kata
Terkadang dari bintang, kadang juga dari yang fana
Sebab lidah dan jemarinya tak mampu berkata
Tanpa turut mengundang risau
Sang dara letih
Kepalanya merayang
Hidup dengan hati yang mati
Dan terbalut oleh raga yang semu