Terima kasih:
Angin musim semi.
Kemarin ia menemukanku di bawah pohon. Sambil menatapku, ia raba teriakan senyap.
Ia menatap langit, sengaja menghiraukanku. Mencoba mencium aroma bunga.
"Kutunggu kau di taman." Katanya.
Sambil berlari, ia lambaikan sapu tangan berwarna merah.
Kemarin kutemukan ia dibawah pohon. Tergeletak sempurna. Bersama dedaunan.
Ia mengajakku menuju langit. Untuk sejenak memandang laut.
"Aku takut sendirian." Imbuhnya.
Ia hanya bisa titipkan tetes mata air yang menetes di bola matanya.
Terima kasih:
Angin musim semi.
Karenamu, aku masih ingat sosoknya.
(2019)