Matanya tabah menyusun jalan di atas lautan. Sambil bermandikan cahaya, perlahan ia gapai tanganku, mengajakku menatap langit biru. Matanya setenang gumpalan awan...
Di balik kaca jendela: Celah-celah cahaya berusaha menembus tebalnya luka yang daritadi hinggap di lubuk hatimu. Di depan meja: Ketukan tanganku berusaha menyusun kemba...
Kali ini ia berdiri di taman, sendiri menunggu sepi. Ia adalah rumah, tempat sederhana untuk singgah Sedangkan aku, hanyalah kalimat semu ...
Wanita adalah kata-kata: yang dipola sedemikian rupa menjadi kalimat, yang digubah sedemikian rupa menjadi paragraf, tanpa bisa diucapkan ataupun dilisankan. ...
Barangkali ia masih nyaman dengan kecintaanya pada dirinya sendiri. Tak salah ketika waktu pernah menciptakan selipan kenangan di hatinya. Kali ini ia tetap mencoba menjadi...
Terima kasih: Angin musim semi. Kemarin ia menemukanku di bawah pohon. Sambil menatapku, ia raba teriakan senyap. Ia menatap langit, sengaja menghiraukanku....
Kita bertualang mengejar bintang-bintang untuk mencari: siapa pantas dikasihi, siapa pantas disayangi. Bintang-bintang memilah langkah kit...
Jangan tanyakan: sedih, perih, dan sendiri pada bulan Coba tanyakan: pergi, lari, dan kembali pada hujan
Hujan menonton drama: aku menyeduh kopi Hujan menemukan konflik: aku dan sendiri Hujan memetik akhir: air mata bersaksi
Hujan mencintai: langit dengan caranya sendiri, awan dengan gayanya sendiri, kamu dengan ceritanya sendiri