Jika ada mesin waktu, maku aku ingin kembali.

Jika ada kesempatan, maka akan aku lakukan.

Suara musik di Spotify ini membuatku sedikit nyaman di tengah malam ini. Jika menelisik ke beberapa tahun belakang, cukup indah untuk dikenang sepertinya. Bagaikan Mawar ditengah rumput, itulah yang menjadikannya pusat perhatian. Dia memang cantik dengan kelopak bunga yang menawan, tapi tentu tangkainya tidak bersahabat. Duri-duri tersebut sudah memberitahu bahwa dia tidak bisa dipegang oleh sembarangan orang. Tentunya pula jika ingin memilikinya, kau harus memotong duri-duri tersebut. Tapi bagiku, cukuplah dia tetap berada disana, mungkin suatu saat akan ada Mawar-Mawar lain yang muncul.

Dua atau tiga tahun menjadi waktu lama. Bagaikan Melati, baunya menjadi pusat perhatian. Bau harum yang menyegarkan itulah yang menandakannya Melati. Melati yang berwarna putih dan bergerombol, itulah yang membuatnya semakin cantik dan rupawan. Benar-benar tidak terpisahkan antara kecantikan Melati dengan ciri-ciri yang dimilikinya.

Sebentar lagi akan usai dan mungkin tidak akan pernah bertemu lagi. Bagaikan pohon Mahoni yang selalu menaungi banyak tanaman, Mahoni adalah pelindung, daun-daunnya menghasilkan oksigen yang membuat udara sekitarnya segar. Ketika hujan turun, akar-akarnya mengikat air yang jatuh menjadi cadangan air. Selain itu Mahoni juga memiliki kayu yang keras dan sangat baik untuk diolah menjadi barang-barang yang cantik karena sifatnya yang tidak mudah berubah dan menjadikannya sebagai primadona. Sudah tidak bisa dibantah bukan? Begitulah Mahoni, ketika hidup memberikan manfaat, ketika sudah mencapai purna baktinya dia menjadi sangat bermanfaat.

Jika seseorang memiliki Mawar, Melati, maupun Mahoni, maka sangat beruntunglah dia.

Jika itu aku, maka itu tidak mungkin.