Entah kapan.
Cerpen
Kutipan Cerpen Entah kapan.
Karya depatiallam
Baca selengkapnya di Penakota.id

Sepertinya memang hidupku ini hanyalah bergenre karir, pendidikan, serta ekonomi saja, karena disana tidak ditemui genre asmara.


Menetapkan semua jalur hidup berdasarkan rencana sendiri tentunya tidak akan sama dengan apa yang sudah digariskan oleh Tuhan. Tetapi, menjadi sebuah pertanyaan bagiku tentang mengapa aku harus hidup di dunia ini dan mengapa aku menerima tawaran dari Tuhan untuk hidup. Padahal aku sudah 11 bulan saat itu di dalam kandungan. Iya, betul sekali 9+2 bulan, aku kelebihan 2 bulan. Entah apa yang Tuhan tawarkan kepadaku, sehingga aku berminat untuk hidup di dunia fana ini. Dunia yang tercipta agar manusia memimpin serta mengelolanya. Menjadi sebuah pertanyaan kembali, apa ending dari kehidupan yang aku jalani sekarang? Karakter apakah aku di perjalanan hidup yang dirancang oleh Tuhan di Lauhulmahfuz?


Penuh sekali pertanyaan-pertanyaan itu, penuh jawaban yang harus aku temukan dengan menjalaninya. Menjalani kehidupan, bertemu dengan berbagai tantangan hidup. Bangun, Tidur, Belajar, Ibadah. Terus menerus berputar layaknya ouroboros, bergerak tanpa henti, kecuali Tuhan yang menghentikannya.


Sekarang apa yang bisa dilakukan? Iya, betul sekali. Berjuang untuk hidup lebih baik. Berusaha hidup sebaik-baiknya, tentunya saat di kandungan aku pasti ditampakan hal-hal terbaik dalam hidup sehingga aku menerima tawaran untuk hidup. Mungkin belum saatnya aku bertemu dengan hal-hal terbaik itu. Karena tentu, terbaiknya manusia belum tentu terbaik di mata Tuhan. Tuhan tahu apa yang terbaik untuk manusia, Tuhan juga tahu apa yang aku pikirkan sekarang. Sebaik-baiknya persepsi adalah Persepsi Tuhan. Tuhan tahu segalanya, sehingga untuk apa kau sombong dan kau merasa paling benar? Benar yang absolut hanya dimiliki oleh Tuhan. Lantas mengapa kau menganggap satu makhluk ke makhluk lainnya rendah? apakah kau setinggi Tuhan? Omongan katamu itu apakah sebuah kebenaran absolut? Karena tentu kebenaran absolut adalah hanya milik Tuhan.


Aku temui berbagai manusia dengan berbagai sifat. Entah mengapa, apakah aku diberi kemampuan untuk menguji sifat orang? untuk mendeteksi sifat orang? atau aku sendiri yang malah menguji diri sendiri? Kau tidak bisa mengartikan orang dengan persepsi liarmu, karena hanya Tuhan yang mengetahui sebaik-baiknya manusia.


Tuhan adalah segalanya, mumpung kau hidup, maka berjuanglah untuk hidup sebaik-baiknya, karena akan selalu ada timbal balik muncul. Efek domino akan selalu ada. Dan hanya Tuhan yang tau, apa yang akan kau lakukan selanjutnya. Karena kau hidup diatas skenario yang telah Tuhan buat dan Tuhan rancang untuk sebaik-baiknya kamu.


Sekarang aku berusaha untuk hidup, sembari memahami apa aku ini, kenapa aku diciptakan, kenapa aku diberi tantangan hidup, karena aku tahu, Tuhan pasti tau apa yang terbaik. Aku rindu pengingatMu setiap malam itu, tolong bangunkan aku lagi, dan sadarkan aku lagi tentang mengapa aku harus hidup dan setuju untuk hidup semenjak 11 bulan kandungan lalu.


Entah kapan.

10 Nov 2023 14:50
24
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: