Komunikasi Dua Arah
Cerpen
Kutipan Cerpen Komunikasi Dua Arah
Karya depatiallam
Baca selengkapnya di Penakota.id

Ah sudahlah, sepertinya aku adalah reporter yang sedang menanyai narasumber untuk dimuat pada halaman berita.


Komunikasi menjadi hal pembuka untuk segala hal, mau tentang pekerjaan bahkan jalinan asmara membutuhkannya. Komunikasi ditandai dengan salingnya berbagi informasi satu sama lain. Memberitahu suatu hal agar tercipta sebuah komunikasi efektif.


Komunikasi juga erat dengan kegiatan mengobrol/bersua/berbincang antara satu orang atau lebih, namun di era kini komunikasi dua arah itu terkadang menjadi sebuah hal yang dilupakan. Kecenderungan untuk berkomunikasi secara pasif sering dilakukan. Terlihat sekali pada kegiatan berkomunikasi antara dua orang. Enggan memberitahu secara langsung, terkadang mereka berkomunikasi melalui media pasif seperti membuat sebuah postingan cerita ataupun juga postingan lainnya sebagai media pemberitahuan.


Gengsi dalam berkomunikasi seolah-olah menunjukan secara personal bahwa dirinya terasa sulit diajak berkomunikasi. Gengsi yang ditunjukan seolah-olah melabeli atau membranding dia sebagai layaknya presiden atau tokoh penting yang hanya bisa diajak berbincang oleh segelintir orang.


Hmm, Iya, Betul, Ohh iya, Oh gtu, apa ya, gatau


Sepaket kalimat yang teramat hemat dan mematikan sebuah topik perbincangan. Entahlah karena lawan bicara yang membuatnya tidak tertarik, ataukah karena malas untuk berbicara panjang, namun terasa sekali mematikan obrolan agar tidak berlanjut. Mungkin memang itu caranya agar lawan bicara menjadi tidak nyaman dan kemudian pergi.


Kesian sekali dirinya yang berusaha mengembangkan topik, saling mencari tahu, saling mengenal satu sama lain. Tetapi dari kegiatan komunikasi dua arah saja malah tidak terbentuk. Sudahlah meluangkan waktu, tapi malah terkesan sia-sia karena tidak mendapat sebuah komunikasi efektif.


Layaknya reporter yang terus bertanya ulang agar mendapat jawaban, seperti itulah dirinya. Reporter yang bertanya kepada narasumber, kemudian ketika kegiatan wawancara selesai, maka usai pula komunikasi dua arah tersebut.


Jika tak enak, jika tak suka, bilang.

Punya mulut untuk bersuara, punya lisan untuk menyampaikan, punya pemahaman 26 alfabet untuk membuat sebuah kalimat.


Dasar manusia, sudah diberikan karunia berbicara, malah tidak digunakan secara bijak dan efektif. Lebih baik menggunakan isyarat agar pesan satu sama lain sama-sama tidak mengerti karena benar-benar tidak tersampaikan.


Komunikasi Dua Arah.



27 Apr 2024 03:57
7
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: