Manunggal
Puisi
Kutipan Puisi Manunggal
Karya dhikastrink
Baca selengkapnya di Penakota.id
Secercah sinar yang menenangkanku dalam badai~
Yang menenangkan ribuan pedang yang mengamuk~
Perlahan dan tenang~ lantunan ayat-ayat Tuhan merajah hati yang usang
Membasuh luka yang menahun berserak,~
Hamparan cahaya kelam bertabur di atas sanubari hitam,~
Kutapaki langkah di panasnya tanah yang berbisa,
Buka hati~merasa,
Menguak misteri dewata,
Mengubur angkara murka,~
Prahara dunia ikrar tak nyata,
Mempertajam logika,
Menumpulkan rasa,
Atau soal kelam dan benderang,
Cuma menimbang ketidakbenaran,
Aku terpenjara di duniaku sendiri!
Suaraku di bungkam
Lantaran kardus lusuh pinggir jalan,
Apa mereka yang menyombongkan lantunan ayat-ayat Tuhan sebuah kebenaran?~
Tiupkan bayu hembuskan hati yang lupa akan sejatinya~
Lupa akan akar yang telah mengokohkan langkahnya,~
Di pojok rumahku,
Di sebelah musholla renta tua,
Dibesarkan anak yang akan memimpin suatu negeri,
Negeri yang akan dia ciptakan sendiri,
Negeri yang tidak akan belajar angka,
Negeri yang tidak mengenal warna,
Semua harus terlahir bersih dan tak bernama ,
Sampailah rembulan di sepertiga malam,
Ia lelah,
Keringatnya penuh darah-darah suci orang tuanya,
Langkahnya selalu gagah,~
Badannya kecil tak pernah goyah,~
Kembali ia menyatukan rasa,~
Melawan~ rasa bencinya,

30 Nov 2017 02:33
225
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: