Kutipan Puisi
Tapak keraguan
Karya
dhikastrink
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Seperti debu tertiup sang bayu~
Berlari mencari sebuah wahyu~
Napasku sesak terhimpit sang waktu~
Langkahku gontai,~
Tak segagah sembrani~
Yakinku memudar~
Sabarku berlalu~
Di mana sang bayu membawa arti-Mu?~
Aku kehilangan angan~
Hanya akal jadi pedoman~
Rasa tertutup akal pikiran~
Tujuanku tak karuan~
Nafsu berakar~
Ego menjalar~
Rasa pun redam di antara bunyi peluru yang berterbangan~
antara langit dan bumi~
Seperti hati yang mulai terkubur mati~
Antara takwa dan dusta~
Hatiku terlukis abu-abu senja~
Ragu menjadikan syair cerita~
Nafsuku menguasai jiwa~
Aku butuh setitik cahaya~
Kata-kata perkasa sang ayah~
Hembusan angin surga ibunda~
Aku kalah saat bertarung~
Kini terjerembah di dalam relung~
Detik meniti waktu menjadi peristiwa~
Apakah semua yang terjadi kebetulan belaka?~
Alam memberi makna dalam sebeuah rencana~
Di sini~
sisi dalam hatiku~
Rasaku berbaur bersama inginku~
Perlahan sang karang lebur
Bersama angan~
Proses kuasa semesta memberi makna
Esok setelah mentari tiba,~
kuat tekadku~
Apabila datang senja~
abu-abu warnanya~
Saat malam meninggi~
sunyi tak bersuara~
Tinta mengotori kertas-kertas~
Menjadi syair-syair yang menyatu~
Menjadi sajak yang bersatu
Memanunggalkan rasa ragu~
Unduh teks untuk IG story