Balada Sanak Rimba
Puisi
Kutipan Puisi Balada Sanak Rimba
Karya egacharlluvi
Baca selengkapnya di Penakota.id


Aku terlahir dari kidung hutan

Beranak dan Berduka.


Bernapas kabut-kabut alam

Menghela hidup pula menenun

Nyawa dengan rotan lalu para

Mengisi ambung dengan asa.


Aku bertameng tombak

Dinafkahi kecepet yang;

Kawin dan beranak

Di belantara ke musim pasar.


Lalu ...


Udara panas menanggalkan Lahirku

Membatin di belantara oleh komoditi

Pasar sanak yang Hidup dari pencakar

Duka yang mencakar-cakar cakrawala.


Aku makan dari hutan yang

Meratap dan beratap udara panas.

Sembari petantang-petenteng,

Hilir-mudik berkompas lapar;


Dari nasi uduk ke ruko-ruko

Dari truk balok gelonggong

Ke kamp-kamp kaum pucat.


Aku memelihara nenek moyang

Lalu Mati.


Untuk memberi makan somel

Untuk menghidupi penggorengan sanak

Untuk membuncitkan gelak-gelak.


Yogyakarta, 2023




Para; pohon para yang menghasilkan getah karet, komoditi perkebunan di sumatra

Kecepet; senjata rakitan tradisional masyarakat melayu jambi dan suku anak dalam

Balok gelonggong; sebutan masyarakat perkampungan tebo, untuk balok-balok kayu hasil penebangan hutan

Somel; tempat pemotongan kayu


14 Mar 2023 02:55
34
2 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: