—Untuk Musthopa Kamal
1/
Suaramu lelah meneriaki dunia
Atas apa yang kau resahkan
Atas apa yang menjadi adilmu
Duniamu dalam peka yang bisu
Sunyi dalam kata menyimpan
Ratusan kisah atas taring dan
Tarung dari ribuan teriakan
Para kesatria dalam cerita dongeng
Yang diabadikan imaji
2/
Perihal persahabatan kau begitu
Berisik penuh isak—tertawa dan
Mengumpat, dalam diam saja;
Merekahkan afsun buah takdirmu
Yang terlampau istimewa.
Untuk menjadi manusia; anggaplah
Dunia hanya adil untuk dunia saja
Maka kau menyusun benua dan
Samudra sesempit ruang bicaramu.
3/
Perihal mencintai; tak ada yang
Tak adil untuk suara kecil yang
Bersuar pendar, pada pandangan
Seluas perkebunan kelapa sawit di sumatra
Namun adil mana yang aral bagimu
Kala suaramu mampu melintasi—
Sumatra, jawa, dan berakhir di bali;
Cinta serupa senandung tetua belaka.
4/
Diam menyimpan ribuan kisah
Tentang aral mana yang adil
Tentang sunyinya perjalananmu
Demi hidup yang lebih hidup
Kaulah afsun untuk dunia
Yang kau susun sendirian;
Melalui kanvas dan bambu,
Atau umpatan yang berisyarat
"Dalam abdi dan kemasyuranmu."
Yogyakarta, 2023