kau hadir saat jiwaku hilang.
menemukan ku di tengah raungan kehampaan yang tak bergema.
di antara dinding dinding tak berwarna, kau lukis derita yang selama ini ku genggam.
lukisan warna warni yang tampak lebih bernyawa, dibanding raga yang enggan untuk bersenyawa.
izinkan aku berpijak di atas senyum mu, yang mendorong ku untuk maju.
mengisi ruang kosong dengan air mata penuh haru.
bahagiaku sekarang adalah tentang mu.
membuka secarik kertas yang ku tulis dengan tinta biru.
menulis cerita tentang dirimu yang menjadi tokoh utama ku.
kehadiran mu menjadi warna baru di pelangi.
membaur tujuh warna yang tiada lagi memiliki arti.
mempertegas bahwa hanya warna mu satu satu nya yang layak ku nanti, setelah badai hujan yang penuh delusi.
aku harap ini bukan sebatas adiktif fana, dan candu yang kau beri bukan fiktif belaka.