rasanya waktu dahulu nya sangat cepat berlalu, dengan mu aku memutar setiap detik ketiadaan menjadi satu menit penuh kebahagiaan
aku sungguh menderita, relativitas waktu itu tidak terpatahkan, tidak cukup satu hari untuk menjelaskan berjuta keindahan di senyuman mu
aku enggan untuk bersandar selain di bahu mu, menghirup setiap udara yang membawa aroma mu, mengisi tiap titik di tubuh ku, yang menjadikan mu separuh diri ku
sangat indah rasanya untuk bernostalgia
kenangan mengurai air hujan menjadi bulir bulir air mata, menyadari bahwa kau tidak lagi memutar waktu ku
semuanya seakan terhenti, kehilangan menjadi satu satu nya rasa yang terbayangkan
aku dipaksa berjalan sendiri tanpa mengikuti jejak rindu mu, menafsir kesepian menjadi nafas yang setiap hari aku hirup
tanpa mu aku menggapai kepasrahan
tidak ada yang benar benar peduli, mereka hanya membuka telinga lalu pergi tanpa menutup pintu hati nya
membiarkan semua derita ini terbuka terselimuti dingin nya tanpa pelukan
cerita ku hanyalah sebuah dongeng, curahan hati ku hanyalah sampai pukul dua belas malam sebelum semuanya kembali dengan senyuman penuh kepalsuan
aku adalah kemurungan yang lupa rasanya tersenyum dengan alasan
tanpa mu, aku bersandar dalam kekhawatiran
mengingat helai demi helai rambut mu yang tersimpan sentuhan ku
untuk mu aku selalu ada rindu
izinkan hari hari ku mengisi buku diary mu
biarkan aku menegak semua kepahitan mu
terimalah aku sebagi satu satu nya alasan kamu bahagia
kepada diri ku, yang lupa rasanya dicinta.