bagai film, kisah ini tak terasa sudah mencapai episode terakhir
kendati sesuai skenario, semua berjalan selaras intuisi
emosi yang memuai hebat saat prolog, kian melandai terbawa arus hingga melebur menuju epilog
makna tersirat yang bermandikan tinta, tertuang dalam akhir naskah tanpa halaman selanjutnya
namun aku akan tetap menulis apapun yang tersisa hanya untuk menulis kembali tentang indahnya dirimu
pertemuan dengan mu adalah sebuah bahagia, namun kebahagiaan mu adalah makna dari bahagia ku
bendungan perasaan yang menampung luka dan tawa, tertulis pada akhir cerita
penutup yang kurang riang, mengakhiri kisah dengan meradang
selaksa naskah memohon dunia menabur kenyataannya
menutup tinta merah yang lama dibiarkan terbuka
harusnya kita berdiri di bagian paling depan
mendapat penghargaan atas orientasi seni yang menguras artikulasi semu
pemeranan yang penuh kepalsuan memberi paradigma sesuai dengan harapan layar kaca
memberi alur semekar bunga, tanpa menutup nya semusim semi
terima kasih telah menjadi bagian dari cerita ini
untuk mu pemeran utama yang tidak pernah menyelesaikan tugas utama