telah lama semerbak mu menyaru
menjadi aroma yang diserap bunga setangkai malam
merangkai kelap kelip malam, menunggu jatuh membawa jawaban
tengah malam ku berkaca, terlihat bunga yang berguguran
menabur gemuruh di atas kelopak bunga yang jatuh
kapankah datang musim semi
saat yang menyaru kembali memetik bunga setangkai malam
tersinari mentari menyapu ruang yang termaram
hingga berjanji menatap bulan yang sama di waktu purnama
memeluk hawa mu menindih ruang dan waktu yang harusnya tak berlalu
menjulur akar bunga, semampai padang rumput yang mengeluh
rapuh karna yang semerbak menjadi rindu yang tak terbendung
memetik bunga setangkai malam menaruh di awal kedatangan
merenung dan mendengar akhir penantian