Riak bergelonjak saat mulai dari awal windu, di bingkai satu petala yang ku rancang untuk berwindu~
Muara lelah yang berhulu kan pada harapan yang ku tapaki menuju senja kesumba~
Jangan sampai rajutan ku terbujur , biar kan semua hayal bertemu realita nya~
Baik , namun sayang terlalu baik
Purnama sudah terlalu iba melihat nya
Jatah raga di akusisi duniawi~
Menenggak air terlalu banyak
Tak lekas membuat rajutan mu menjadi lebih indah
Bahkan sebalik nya
Rusak , tersingkir yang di fatamorgana kan~
Lelap lah , jika kau ingin sampai setengah windu mu
Hidup bukan hanya tentang bintang dan sasmita
Tapi juga tentang kau membingkai kelesuan ~