Mengenalmu adalah sebuah jawaban dari doa-

Aku tak menyangka bahwa doa yang sungguh-sungguh beberapa hari sebelumnya menggetarkan hati seorang sahabat. Dan ia, menjadi jalan kita memulai percakapan. Awal bulan Desember adalah mulanya. Kita yang sama sekali tak pernah bertemu memulai perkenalan baru.

Mengenalmu adalah proses singkat sekaligus dimudahkan-

Aku langsung bertanya hal-hal inti yang perlu kutahu agar tak bertele-tele, tak membuang waktu. Kamu pun begitu, bertanya pada hal penting yang menjadi tolok ukurmu.

Pada suatu kesempatan kita tersambung via suara, membicarakan topik yang menurut kita perlu lebih rinci untuk disampaikan. Mendengar suaramu seperti mendengar cerita teman lama. Walau komunikasi relatif singkat, tetapi dimudahkan. Kamu pun mengarah pada suatu kesimpulan: pertemuan.

Dan aku siap menunggu, sebagai perempuan.

Mengenalmu adalah tentang kesabaran-

Jarak antarpulau menjadi salah satu kendala. Bagaimanapun, jika sudah niat, akan ada cara menyelesaikannya. Prosesnya menuntut kita untuk sama-sama membesarkan hati. Kamu yang berusaha mengajukan izin meninggalkan tugas. Aku yang menurunkan ekspektasi. Dari awal, aku sudah bertekad bahwa mengenalmu adalah ikhtiarku. Namun, jadi atau tidaknya adalah bonus. Tuhan memudahkan. Memasuki bulan kedua perkenalan, kamu pun menjumpaiku.

Mengenalmu adalah proses yang panjang-

Berkenalan, berdiskusi, menemukan tujuan yang sama, berjumpa, saling menerima, musyawarah dengan masing-masing keluarga. Saat ini, baru sampai situ. Setelahnya ada dua kemungkinan. Yakin melanjutkan atau mengakhiri dengan keikhlasan.