Ingatkah kamu sepuluh tahun lalu?~
Saat berhelai kertas saling tukar~
Saat aksara berkata~
Tentang perasaan kita~

Ingatkah kamu tujuh tahun lalu?~
Saat kita bertukar karya~
Jalan Merdeka saksinya~
Saksi yang memerdekakan perasaan kita~

Ingatkah kamu empat tahun lalu?~
Ketika jarak membentangkan sayapnya~
Diam-diam kita memendam rindu~
yang mengudara lewat harap~
Menulis surat yang tak tersampaikan~

Ingatkah kamu dua tahun lalu?~
Ketika kita telah sama-sama ~bertumbuh~
Kamu mengutarakan kalimat yang kelak~ dirindukan perempuan seluruh dunia~
Kalimat yang membuat perempuan merasa terhormat,~ merasa terlindung di bawah wibawa seorang makhluk kuat~

Ingatkah kamu satu tahun lalu?~
Masa yang berkata akhir dari semua ~
Jejak-jejak perasaan kita resmi terhapus~
Semuanya!~~
Karena kamu memilih ~untuk mengucap ijab-kabul atas nama dia, ~~~bukan aku~
yang telah memupuk cinta sepuluh tahun lalu.~