Kutipan Puisi
Aku dan Kesempatan
Karya
fadlilahnida
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Jalan itu panjang. Entah aku akan gugur di akhirnya, di tengah, atau beberapa langkah setelah menulis prosa ini.~
Tuhan sedang memberiku kesempatan untuk sembuh dari luka. Sekalipun kata seseorang yang terpercaya, aku bukanlah orang yang mudah pindah-singgah.~
Aku tak akan mungkin lagi memulai hubungan dengan dasar cinta. Tidak. Karena, cinta pertamaku telah telanjur jatuh kepada seseorang.~
Dua tahun aku berdiam, berharap riak waktu mampu mengikis kenangan. Ternyata tidak. Waktu bukanlah pisau.~
Aku termenung. Itulah aktivitas yang biasa aku lakukan di saat dilema. Termenung bukan tanpa pikiran. Justru termenungku penuh pikir dan pengharapan, pada Tuhan semesta alam.~ Hanya Dia-lah sumber harapanku, hanya Dia-lah yang tak bosan mendengar bual doaku, keluh harapku.~
[Bersambung]
Unduh teks untuk IG story