Biarlah jika secarik kertas terbang mengudara~
dalam sekian masa, entah ke berapa lama~
Kuharap esok sore akan sampai
pada sepetak tanah, ~lalu aku memungutnya dan membukanya~

Telah sampai masa~
Aku melafal berbait kalimat dalam putihnya~
Tiada garis hanya aksara, ~yang membuatku lapang karenanya~

Ialah Penjaga siang dan malamku, ~peneduh jiwaku, jua pelipur laraku~

Terima kasih, kertas itu menjadi Penjaga lewat putih sucinya, ~lewat hitam aksaranya, lewat julang maknanya~

Tuhan, jaga aku
Jadilah Penjagaku