Ibu, salahkah jika aku percaya dan yakin kepada seseorang?

Asalkan percaya dan yakinmu bukan dari hawa nafsu, namun timbul dari doa dan harapmu pada Tuhan, itu sama sekali TIDAK, Nak...

.

Ibu, salahkah jika aku berbaik hati kepada semua orang?

Tentu tidak, bahkan seorang yang jahat sekalipun berhak diberi kebaikan. Islam tidak mengajarkan aniaya. Justu, kejahatan dibalas kebaikan. Sesuai porsinya. Adapun kita, perlu menempatkan situasi agar kebaikan kita tidak disalahartikan.

.

Ibu, bersalahkah jika aku berharap?

Kalau harapmu hanya pada Tuhan, tentu tidak, Nak. Kalau harapmu kepada manusia, bisa salah bisa juga tidak. Tergantung situasinya. Ada dua kemungkinan yang bisa terjadi jika harapmu kepada manusia: kamu bahagia atau kamu kecewa. Berhati-hatilah.

.

Ibu, apakah kita boleh berperasangka?

Jika perasangkamu baik, tentu sangat boleh, Nak. Husnuzhanlah kepada Tuhan dan kepada sesama.

.

Ibu, mengapa aku pernah merasa tak berbalas ketika berhusnuzhan kepada seseorang?

Kamu mungkin terlalu berharap kepada manusia. Meski begitu, setidaknya kamu memperoleh satu kebaikan atas husnuzhan di awal mulamu. Adapun reaksi atau balasan dari orangnya, itu adalah bonus yang perlu disikapi dengan bijak antara positif-negatifnya.
Ingat, ketika memberi, kau tidak perlu berharap akan berbalas. Husnuzhanmu sudah baik.

Kamu perlu ingat lagi doa Abu Bakar, "Jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka sangkakan. Ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku."

.

Ibu, kemanakah muara doa-doa setiap hamba Tuhan? Akankah semuanya dijawab tanpa terkecuali?

Muara doa adalah ijabah. Semua akan terjawab secara langsung hari ini, nanti, atau terganti.

.

Ibu, apa yang harus aku pahami tentang kehidupan?

Isi kehidupanmu dengan berbuat baik kepada siapapun, husnuzhanlah, lapang dadalah, bersiaplah atas segala kemungkinan, tegarlah dalam menyikapi persoalan, berbahagialah, sungguh-sungguhlah dalam mengejar akhirat-duniamu, dan jadilah orang yang bertanggung jawab serta bijak.