Kutipan Cerpen
Kesedihan
Karya
fadlilahnida
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Sungguh, amat menyesakkan. Kejadian yang sekejap namun tak terduga mengaduk rasa, menguras pikiran. Sungguh, Tuhan. Perasaan perih dahulu timbul lagi, padahal aku telah susah payah menguburnya bertahun-tahun. Kepercayaanku tergadai sia-sia. Sungguh, Tuhan, kesedihan itu kembali.
Tuhan, aku tidak tahu berapa kali lagi aku akan mengalami kisah yang serupa, kisah yang sangat persis bertahun lalu atau dengan modifikasi sesuai skenario-Mu. Aku tidak tahu pasti kehidupan yang akan aku alami. Sungguh, pengharapan kepada manusia seringkali berujung nestapa. Terkadang, kebaikan kita masih pula disalahartikan. Bantulah aku untuk kembali berdamai dengan masa lalu, meski berkali-kali aku harus melakukan ini, tak apa. Asal ada Engkau dan orang shalih lain yang berada di sisiku, yang menguatkan aku. Karena aku menyadari bahwa yang kuat pun perlu dikuatkan.
Tuhan, aku meyakini-Mu bahwa tiap kali aku merasa bersedih, Engkau selalu berfirman, "Hambaku, janganlah bersedih, sesungguhnya Aku selalu bersamamu." Tuhan, peliharalah keyakinan itu sampai ujung hidupku.
Tuhan, ajari aku untuk bisa ikhlas, berlapang hati, dan husnuzhan menghadapi takdir. Hal itu mudah sekali terucap, tapi aku masih tertatih untuk mewujudkannya. Namun, aku tiada menyerah. Rangkullah aku setiap waktu. Bantulah hatiku agar selalu yakin pada-Mu dan terus berperasangka baik.
Engkau Mahabaik. Teruslah ada di hatiku. Aku butuh Engkau untuk terlibat dalam setiap urusanku, jangan biarkan aku menyelesaikan urusanku sendirian barang sekejap.
Yaa hayyu yaa qayyuum, birahmatika astaghiits, ashlih lii sya'nii kullahu walaa takilnii ilaa nafsii tharfata 'aiin...
Tuhan, teduhkanlah jiwaku dengan rasa maaf meski dengan proses yang tak singkat. Jauhkan aku dari godaan yang membisik untuk berbuat tak baik. Perkenankan aku agar kelak berkumpul bersama orang-orang baik yang Kau pilih di arasy-Mu.
[Naya]
Unduh teks untuk IG story