Lingkaran Tiga Sudut #9
Cerpen
Kutipan Cerpen Lingkaran Tiga Sudut #9
Karya fadlilahnida
Baca selengkapnya di Penakota.id
[Flashback]

Pemandangan mereka masih kulihat. Biarlah, aku menyibukkan dengan aktivitasku karena tak mungkin aku berpindah tempat. Salah satu tugas matakuliah Ekologi Manusia mengharuskanku untuk tetap di sini, di taman tepi danau.

Sesekali kulihat mereka begitu serius berbincang atau sekadar memotret pemandangan. Lalu kemudian setelah hampir setengah jam, Alin berkemas. Meninggalkan taman lebih cepat dari Ilham. Tinggallah Ilham dengan kameranya. Nampaknya ia tak nyaman tanpa teman berbincang. Ia pun berkemas. Aku pura-pura tak terlalu memerhatikan. Aku fokus dengan buku gambar dan pensilku. Semoga dia tidak menemukanku, sekalipun hati kecilku mengingkarinya. Aku sebenarnya rindu berbincang dengannya.

Sebuah firasat terkadang benar. Ya, Ilham datang menghampiri padahal aku tidak terlalu mengharapkan kehadirannya. Eh, aku suka dia menemuiku. Ah, tidak... tidak... Aku bingung sebenarnya mauku apa.

"Ngapain, Rin? Sibuk banget."

"Eh, kamu yang ngapain? Tiba-tiba muncul..." aku mencoba tenang.

"Hehe. Tadi abis ngerjain proyek sama teman."

"Oh... siapa?"

"Teman bikin proyek..."

"Siapa? Alin?"

Dia mengangkat alis dan bibir kanannya ke atas, tanda bahwa jawabannya, "Ya."

Aku pun kembali dengan gambarku tanpa memedulikannya. Entah mengapa, rasanya aku ingin saja merespon jawaban terakhirnya dengan ketak-acuhan.

"Didiemin, nih?"

"Aku masih harus menyelesaikan tugas."

"Oh. Oke. Habis selesai itu mau nonton enggak? Aku yang bayarin."

"Film apa memang yang lagi hitz?" aku mendadak antusias.

"Kita lihat aja nanti di sana. Kalau enggak salah film luar ada yang baru rilis. Kata temanku itu film bagus."

"Temanmu siapa? Alin?"

"Hehe, dari tadi, kok, kayaknya kamu cemburu sama Alin, ya?"

"Eh, enggak kok. Siapa lagi yang cemburu. Teman dekatmu memang Alin, kan? Hehe."

Duh, Tuhan, kenapa aku kurang bisa mengontrol diri.

"Heh, kayak aku punya satu teman aja di muka bumi. Kamu juga temanku. Ayo cepat jawab, mau nonton enggak?"

"Hmm... boleh, dengan persyaratan sama, ya!"

"Siap."

Aku pun bersiap. Semua barang kurapikan. Dia berjalan ke timur. Aku ke barat. Kita akan menonton sebuah film. Bukan sebuah kebiasaan baru bagi kami. Juga bukan ajang untuk berduaan. Karena kami punya syarat yang (semoga) menghindari ikhtilat.
15 May 2018 23:50
151
Purwakarta, Jawa Barat
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: