Mengenang Bumi Sriwijaya
Puisi
Kutipan Puisi Mengenang Bumi Sriwijaya
Karya fadlilahnida
Baca selengkapnya di Penakota.id

Setahun lalu, gunung terjal dan jurang curam tak lagi tampak di pelupuk mata. Disulapnya menjadi dataran tanah merah, sungai tak beriak, serta hamparan rawa luas tak bertiang.


Tanah Priangan yang dahulu menjadi rumah, telah ditinggalkan. Ada misi relawan yang diemban. Tak lama, hanya untuk dua belas purnama.


Yang hadir setelahnya adalah Bumi Sriwijaya beserta segala yang khas darinya. Pempek dan cuko, Sungai Musi dan Jembatan Ampera, Tanjung Senai dan para kerbau, bau balam dan debu jalan, serta banyak lagi yang ditemui. Kondisi bertolak belakang dari Tanah Priangan yang berombak dengan gunung tinggi.


Di sana, Sungai Musi tak pernah surut. Rawa-rawa menjadi sumber hidup. Ikan sungai, gabus, baung, dan belida menjadi santapan umum.


Di sepetak daerah negeri ini, sungai panjang membelah dari hulu ke hilir. Menjadi jantung hidup para penduduk yang mengail rezeki di tiap tepi.

03 Sep 2019 12:45
237
Garut, Jawa Barat, Indonesia
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: