Kepada dirimu yang sepat ragu bahwa aku akan kehilangan sayap setelah kepergianmu, ketahuilah aku masih tegak. Pada tiang-tiang yang menjulang di pusaran samudera, aku titipkan selembar harap untuk diikat dan dikibarkan di tengah badai topan.
Kepadamu yang saat ini merasa lebih baik dan telah berhasil menyesap madu, kuucapkan selamat. Perempuan yang telah kau tinggalkan ini tidak seburuk siluet kehampaan. Tak ada rutukan yang pernah kausangka. Hanya doa yang ia lafal bersamaan dengan setiap langkah kakimu. Dia masih sayang, hanya saja kamu tidak akan pernah paham. Juga dirinya tak akan mungkin mengharap kemustahilan.
Kamu baik-baik saja dan dia pun akan sama.