Di Toko Busana Rawamangun
Kutipan Puisi Di Toko Busana Rawamangun
Karya fajrinyuristian
Baca selengkapnya di Penakota.id
Hari Minggu
aku berjalan ke toko busana
yang ada di sudut Rawamangun

Di dalam
manekin-manekin berdiri
gagah dan gemulai
Yang pria dengan menggugah bertolak pinggang
yang perempuan dengan pesona semampai bergairah
Aku memilah-milah
baju mana yang akan kubawa pulang
menjadi peran
lintasan waktu ke depan

Aku memakai baju Aan Mansyur
dengan merk Tak Ada New York Hari Ini
Tapi kupikir Rawamangun tak seramai ini
sebab setiap senja pun hadir dengan tenang
dan berbisik pelan-pelan

Aku memakai baju Goenawan Mohamad
tapi kupikir warnanya terlalu gelap
dan di dadanya terlampir tulisan Misalkan Kita di Sarajevo
Terlalu jauh jarak antara Rawamangun dan Bosnia
Aku tak sanggup
bisa tua di jalan

Aku memakai baju Rendra
tapi kutemukan sebuah pesan di balik bajunya
Dari Seorang Pencopet Kepada Pacarnya
dan ada bercak sebatang lisong di lengannya
Kupikir aku bukanlah pelantang di Rawamangun
Kadang aku dipandang apatis
Tak pernah membaladakan negeri

Aku memakai baju Djenar Maesa Ayu
tapi terlalu feminim
sedang kumisku rentan tebal
Dengan label Menyusu Ayah
aku takut di jalan-jalan Rawamangun
ini bisa menjadi sangat sarkas
tak sedap dilihat orang

Aku memutuskan bingung
Masih banyak baju-baju lainnya
Ada baju Sutardji
tapi terlalu Kredo
dan mesti dijampi-jampi dulu
Ada baju Danarto
tapi motifnya terlalu simetris
dengan bangun ruang petak sembilannya
Ada juga baju Sapardi
tapi terlalu tipis bahan
Apalagi sekarang sudah bulan Juni
hujan akan banyak datang
pasti akan kuyup juga badanku

Dengan tidak menyapa Mba Kasir
aku melenggang begitu saja
keluar dari toko busana
Merapati kembali sudut terang Rawamangun
Berjalan dengan diam dan dingin
melamun dan gundah

:Apa yang telah kulakukan tadi
28 Mar 2018 02:12
147
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: