Hai, aku tidak tau bagaimana cara untuk menyampaikan nya kepadamu, aku bahkan tidak tau apakah aku ingin kau mengetahuinya atau tidak, tapi setidaknya aku ingin kamu mengerti tentang apa yang terjadi padaku dan alasan dibaliknya. Mungkin kisah ini membosankan juga tidak terlalu menarik untuk kau tau, tentang hal yang tak pernah kuceritakan sebelumnya.

Percayalah dulu aku tidak seperti sekarang, kenyataan tentang diriku yang berubah atau mengubahku membuatku terjebak dalam zona waktu yang seakan berhenti dan membuatku terjaga agar tetap sadar, dunia seakan kejam padaku namun pada kenyataannya hanya diriku saja yang takut akan dunia yang saat ini aku jalani, dan aku takut kepada setiap orang yang datang.

Bukan tanpa alasan, kamu tentu tau people come and go dan saat aku menyambut baik orang yang datang, semua berakhir dengan kepergian. Alasan di balik kepergian itu sangat beragam, ada yang datang dengan rasa penasaran dan kagum, namun ketika dia terpuaskan setelahnya dia pergi. Ada juga yang datang hanya untuk berpijak sementara, terkadang dia datang dan pergi begitu saja. Seakan semesta memberiku pelajaran untuk menerimah hal tersebut agar aku tak berharap pada apapun yang datang nantinya.

Apapun hal itu, baik yang dan datang dan pergi, aku telah mrelakannya dan melepaskannya, karena memaksakan suatu hal hanya akan menyakiti dirimu dan dirinya. Lalu aku belajar untuk tak memaksakan sesuatu, karena aku selalu mengingat apa yang dikatakan seseorang di masa lalu. “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku”.

Bukan berarti aku tidak takut akan ditinggalkan seseorang nantinya, ataupun aku tidak akan bersedih karena kepergian. Aku takut dan aku sedih bahkan terkadang aku kecewa kepada mereka yang pergi begitu saja setelah membuatku jatuh begitu dalam, namun aku sadar bahwa mereka yang datang punya harapan kepadaku dan aku tak sanggup memenuhinya. Aku sadar akan hal itu dan akupun memiliki harapan pada mereka yang datang, tapi aku masih terlalu takut untuk melangkah lebih jauh, maka demikian aku memilih untuk

tidak terlalu berharap pada apapun dan siapapun sampai akhirnya dia yang ditakdirkan untukku datang dan mengubah rasa takut itu menjadi Harapan.

Memang hal yang menyebalkan tentang diriku dan rasa takut yang aku alami, namun siapapun nanti.

Aku selalu berharap orang itu adalah kamu.