oranment
play icon
book
Karya ini ada di dalam 1 buku
Turut Merayakanmu
Cerpen
Kutipan Cerpen Turut Merayakanmu
Karya firliaksara
Baca selengkapnya di Penakota.id

“Haaahhhh”

Lega sekali menghela napas setelah seharian magang. Tangan kananku memutar kunci lemari kayu –ceklek lalu membuka daun pintu lemari

Krieetttt.


Bunyi yang selalu berhasil membuatku ingat adegan-adegan horor di film layar lebar. Ah, sudahlah! Makin malam aku tidak ingin membayangkan hal-hal yang menyeramkan. Terlebih tadi di studio koordinator lapanganku kembali memutar film Suzzana. Entah sudah beberapa hari kami nyicil menonton film horor itu, akhirnya hari ini adalah “final chapter”  alias tamat. Masih segar di ingatanku wajah Luna Maya yang di rias sedemikian rupa hingga menyerupai…

 Cukup!


Aku tidak mau takut ke kamar mandi jika terbangun dini hari nanti. Bukankah lebih baik aku bersiap tidur saja?

Benar!


Bruukk.

Sengaja sekali aku melemparkan tubuh ramping yang selalu ingin ku naikkan bobotnya ini ke empuknya kasur bersprei coklat itu. Lantas mencari ponsel yang terakhir kali aku sentuh satu jam lalu sebelum bermeditasi dengan wewangian di kamar mandi.


23.24

Sudah cukup malam. Tapi agaknya masih terlalu cepat untuk memejamkan mata, apalagi melihat ikon-ikon notifikasi yang belum aku buka –memang sengaja aku tunda baca. Sebaiknya aku baca saja satu per satu pesan yang belum menjadi prioritasku seharian ini, agar tidak ada lagi kesalahpahaman beralasan “maaf chat kamu tenggelam”. Kalau memang tidak aku baca dan balas hingga berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan lolos dalam hitungan bulan sudah dipastikan itu aku mengarsipkan pesannya atau bahkan menghapus pesan itu. Permohonan maaf tulus dariku untuk para pengirim pesan yang berujung aku arsipkan, tapi percayalah menjadi asing lebih baik daripada terbuai pada harapan yang tak diharapkan oleh kedua belah pihak.


Klik.

Sekarang waktunya berpindah ke aplikasi lain –instagram. Jemariku hanya mengusap cepat bulatan profil akun-akun yang mengunggah ceritanya hari ini. Hmm... Nama yang aku cari tidak ada di deretan cerita-cerita itu. Ya, memang sebaiknya begitu. Tetap menjadi asing untuk sementara waktu memang doa unggulanku minimal di lima waktu setiap hari. Najwa Shihab bilang,

“Menemukan orang yang tepat itu ga bisa buru-buru, kadang memerlukan proses panjang yang menyiksa batin. Menguras emosi dengan sadisnya, hingga akhirnya bertemu dengan sosok yang sepantasnya bersama. Bukan karena ga ada pilihan, tapi emang terpilih untuk bersama.”


             Tap.

             Telunjuk kananku tak sengaja meyentuh cerita dari akun instagram @kokolatttt_ dengan foto profil botol susu kedelai yang desainnya tidak asing dimataku.

             “ini akun siapa ya?” tanyaku dalam hati yang langsung terjawab saat itu juga.


             Tampak sosok perempuan berjilbab ungu sedang memeluk dua anaknya yang Maa Syaa Allah –begitu menggemaskan. Sontak aku menekankan jempol kananku pada layar ponsel agar cerita instagram yang aku lihat ini tidak lekas bergati ke cerita selanjutnya. Pemandangan ini begitu romantis dan menghangatkan hati. Sebab perempuan itu adalah perempuan hebat yang sukses mengajariku banyak hal tanpa ia sadari. Ia adalah Salwa Salsabila, sahabatku sejak tahun 2015.


             Berkat Salwa, aku yang dulu takut sekali dengan dengan yang namanya “pernikahan” sekarang bahkan sudah mulai mempersiapkan diri dengan membaca buku-buku pra-nikah dan perlahan menyembuhkan luka-luka batin yang memang sudah seharusnya aku obati. Salwa bukan hanya mengajariku tentang indahnya bertemu dengan kekasih hati, namun juga dengan pahit getirnya kehidupan berumah tangga, dan lelah letih serta bahagianya menjalankan peran sebagai istri dan ibu dari dua anak. Tentu ini edukasi penting untukku agar lebih realistis lagi dalam memulai sebuah hubungan. Tak mau terburu-buru tapi tak akan terlena tanpa bersiap-siap. Biarlah dunia melihatku santai menikmati kesendirian ini, sebab Allah yang menjadi saksi bagaimana aslinya aku ugal-ugalan belajar parenting, finansial, dan menambah wawasan lainnya.


             Tap.

             Aku menyentuh postingan foto Salwa yang ditambahkan ke ceritanya tadi. Rasanya kalau kedua anaknya sudah besar nanti ingin kuberitahu bahwa bundanya sangat hebat, mereka harus selalu bangga punya bunda sekeran Salwa. Kalau kata konten yang sedang viral belakangan ini,


“Hai Nuha dan Numa, this is your aunty! Hari ini Aunty pirli belum ketemu sama jodohnya Aunty tapi bundanya kalian udah ketemu sama ayah kalian sejak Aunty SMA, curang banget gak sih bunda? Tapi gapapa berkat bunda sama ayah kalian ketemu duluan, jadi kalian bisa ada sekarang yang melengkapi kebahagian bunda dan ayah kalian. Kalau nanti bunda bikin kalian kesel itu wajar ya sayang karena bunda kalian juga manusia, tapi kalian harus terus sayang sama bunda karena bunda kalian itu adalah orang pertama yang selalu pengen ngasih hal terbaik buat kalian. Bunda kalian ini best bunda ever dalam cerita hidup kalian, janji ya buat selalu menjadi penyejuk jati buat bunda kalian huhu..”


Salwa, malam kemarin kamu merayakan dirimu sendiri sebagai ibu. Sekarang tak terasa hari telah berganti, jam sudah menunjukkan pukul 00.49 WIB dan aku adalah sahabat yang ingin selalu ikut merayakanmu entah sebagai sahabat maupun sebagai ibu.

 

Salwa, kamu perempuan yang hebat.

Salwa, kamu bunda terbaik buat Nuha dan Numa.

Salwa, kamu ibu yang sangat amat bisa diandalkan

Salwa, kamu adalah pasangan yang beruntung dimiliki oleh suamimu.

 

Nuha, Numa,…

Terima kasih sudah menerima apapun kelebihan dan kekurangan Bunda kalian ya...

Terima kasih atas kesabaran menghadapi perasaan Bunda yang barangkali tersulut emosi.

Terima kasih sudah menjadi anak baik yang bisa mengingatkan Bunda untuk mengendalikan amarah.

 

Nuha, Numa…

Selalu rayakan bunda kalian apapun bentuknya ya anak-anak sholehah…

Sebab Bunda kalian selalu pantas dirayakan setiap saat…


calendar
10 Jan 2024 18:04
view
65
idle liked
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
close
instagram
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
close
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh:
example ig