Banyak pertemuan yang merubahmu. Tentang cara bicara kaku dengan orang baru. Bisa jadi senyum formalitas yang men...
Saya rasa wajar bercuriga pada tiap jengkal langit Sudirman Sebab ada-ada saja ulahnya buat hati tak karuan Saya malu jika diminta menceritakan Biarlah yang menjadi saksi saya be...
Akhir pekan terakhir bulan pertama menyaksikan perjalanan saya Menengadahkan wajah kecil pemberian tuhan Sembari mendoakan tiap tangisan langit Bagaimana tak sedih bilamana ia sak...
“Haaahhhh” Lega sekali menghela napas setelah seharian magang. Tangan kananku memutar kunci lemari kayu – ceklek lalu membuka daun pintu lemari ...
Jika ada anak kecil yang setia duduk di kedai jus ayahnya, demi menanti kepulangan sang ibu dari penataran itu aku bu..
Langit Senayan terisak mengiring perjalanan saya Saya pulang menyusuri hingar bingar ibukota Menyebrangi banjir bertabur warna warni lampu jalanan Menatap kaca buram kereta baja b...
Hari kesembilan bulan sebelas Mata sipit saya memandang langit jawa yang begitu luas Berbangga diri sebab berhasil kembali melalang buana dengan bebas Tegap menggendong ransel cok...
Pukul sebelas malam di akhir bulan juli Detiknya menyaksikan aku yang lelah Antara lelah berutinitas ataukah lelah menanti kabar “Halo, apa kabar?” Bahkan saat aku...
Mana pernah saya berani berimajinasi tentang hari itu. Hari dimana dering telepon saya di pagi hari bertuliskan nama anda, tuan. Bahkan bukan sekali dua kali tuan mencoba menghubungi sa...
Mengesalkan! Tirai itu harusnya belum tersingkap Apakah salah angin yang terlalu cepat meniupkan pertemuan? Kata cepat yang dikambing hitamkan itu bisa jadi ma...