Bola matanya tajam
Namun bukan semburan darah karyanya
Satu kali ia berkedip beribu detik saya tersipu
Pada terik kota saya ucapkan terimakasih
Mungkin kau yang lelehkan hati bekunya itu
Angin sore teruslah menari
Saya ingin kebahagiaan ini terus berhembus
Tak sabar ingin saya sampaikan pada bulan,
tentang manusia pemilik mata tajam itu