luruh kembali raga sukmaku untukmu
sesekali aku dengar tangismu semalaman,
ku doakan pengharapan panjang untuk menjadikan jiwamu tenang
sungguh, jika ini bukan cinta, lalu apa yang begitu luas dan dalam terjelma di telaga hatiku ini
sesekali aku yang menangis semalaman, untuk berjaga-jaga jika doaku tak diterima langit, setidaknya kau tidak menangis sendirian di bumi
sungguh, jika bukan perihnya cinta, lalu apa yang begitu runtuh berserakan kala pernah terbangun megah nan wibawa di ruang hatiku ini
Ananda, untuk sementara kulipat namamu diantara kata-kata dan waktu, untuk setahun nanti ku cari kembali, atau sewindu, atau seabad,
atau ketika waktu tak pernah disebutkan lagi
akan ku cari namamu disetiap bait kata kataku.
- Di 22, Dibulan Desember, Ditahun 2022