:Bintaya
1.
setelah sewindu, hening di matamu
masih seperti nyala gemintang
yang lindap senyap
di kenangku
2.
aku mengejamu
sejak mula-mula
dadu di dada ibu serupa
gemulung di jantungmu
sendiri
3.
waktu kemudian jadi beku,
tetapi setelah panjang-
pendek suraimu
aku masih tetap mengeja
tanpa bising dan terjaga
4.
pada panas dingin cuaca,
ku titip dosa pada
ingatan-ingatan
dan lapang tabahmu
yang sepi ngilu itu
5.
Setelah ini, aku akan selalu menemuimu
di angka lima, meski lebih dulu
kesedihan gaib terasa
sampai ulu raga
Jakarta, November 2019