Jalan terakhir menuju rumah ialah melewati hal-hal yang mungkin mereka sukai atau mereka inginkan,
bahkan jikalau,
mereka:
ialah tangis yang tak pernah
mereka dengar sendiri kala guntur menggedor atap-atap makhluk Tuhan; yang sedih sudah habis dan bahagia pun entah,
dan di depan toko bangunan ialah tempat yang (mungkin) lebih pantas untuk didengar atas segala sambatan. Rosok-rosok itu, barangkali lebih pandai menampung segala kesedihan dan tangis bayi yang demam dan sedikit muram.
Mulut mereka memilih bungkam saat dimana mata mereka memancar jurang yang teramat dalam. Barangkali mereka tahu, bahwa saat dimana keduanya dalam-dalam saling bertemu pandang, saat itulah mereka benar-benar jatuh pada jurang yang teramat dalam,
dan mungkin selepas hujan nanti,
kita akan merayakan kesedihan kecil-kecilan.
Madiun, 2019