Judul : Omong Kosong yang Menyenangkan Penulis : Robby Julianda Tahun terbit : Januari 2019 Cerita ini akan berakhir dalam delapan jam ke de...
Tidak ada sesuatu hal atau ucapan yang kau berikan padaku, hari ini. Entah karena aku bangun kesiangan, ataukah segalanyaterlalu pagi berangkat ke kota, mencari ke...
Seseorang bisa menjadi benda apa saja dalam tubuhnya sendiri Biar saja, jika tubuhnya jalan raya yang terlampau ramai dan berpolusi, dan pasar-pasar yang (mau-tidak mau) terpaksa ...
Tangisnya yang sedikit mendung dan muram masam, bergantungan di bibir yang merah merona dan gampang berdusta. Senyumnya mekar bunga sedap malam yang sering ragu...
Mata kita, barangkali nyala suara yang terhenti di antara kerontang kata dan badai yang enggan kunjung reda, serta resah yang memilih pasrah. Lantas, untuk apa k...
Dalam sisa hidupnya yang tak melahirkan tawa ia membunuh bayangnya sendiri tanpa pernah terbesit melukai cahaya. Rambutnya yang tergerai dan tak banyak kata mel...
Kau memintaku sejenak pulang; barangkali untuk mandi, gosok gigi, atau sekadar makan roti dengan selai kacang yang sedikit busuk dan kadaluarsa Padahal, saat itu aku sedang tualan...
: untuk segala rindu ibu Di matamu, mungkin jalanan terlampau ramai dengan segala gemerlap andai, sedang kau selalu mengira bahwa kasih sayang sudah menjelma se...
Jalan terakhir menuju rumah ialah melewati hal-hal yang mungkin mereka sukai atau mereka inginkan, bahkan jikalau, mereka: ialah tangis yang tak pernah
Setelah banyak hari kulalui untuk merasakan apaapa yang kau rasakan, mencoba memahami dan mengerti, bahwa: segala kematian tak perlu dihakimi —adalah mencoba untuk...