Siang itu, Maya sedang sibuk dengan pekerjaannya di kantor. Namun, pikirannya melayang-layang, teringat pada Arka. Ia masih belum bisa melupakan pria itu, meskipun ia sudah berusaha keras.

Tiba-tiba, ponselnya berdering. Ia melihat notifikasi dari aplikasi WhatsApp. Dengan ragu, ia membuka aplikasi tersebut. Matanya terbelalak saat melihat nama Arka muncul di daftar story.

Jantung Maya berdegup kencang. Ini adalah pertama kalinya ia melihat story WhatsApp Arka setelah sekian lama. Dengan tangan gemetar, ia membuka story tersebut.

Di sana, ia melihat gambar banjir yang melanda wilayah Bekasi. Bukan hanya gambar, tetapi juga caption yang ditulis Arka: "Ya Allah tabahkanlah saudara-saudara hamba dengan ujian yang sedang mereka jalanin... semoga banjir di Bekasi segera surut... aamiin..."

Maya terdiam, menatap layar ponselnya. Ia merasa ada sesuatu yang aneh. Mengapa Arka tiba-tiba membuat story tentang banjir di Bekasi? Apakah Arka berada di sana?

Ia ingat, Arka pernah bercerita bahwa ia memiliki keluarga di Bekasi. Apakah keluarga Arka terkena dampak banjir?

Maya merasa khawatir. Ia ingin menghubungi Arka, menanyakan kabarnya. Namun, ia ragu. Apakah ia pantas untuk menghubungi Arka setelah semua yang terjadi?

Ia menatap story Arka sekali lagi. Ia melihat ada kesedihan dan kepedulian dalam kata-kata Arka. Ia merasa hatinya tergerak.

"Aku harus tahu keadaannya," gumam Maya.

Ia meraih ponselnya dan mengetik pesan untuk Arka. Ia tidak tahu apa yang harus ia katakan, tetapi ia ingin menunjukkan bahwa ia peduli.

"Arka, aku lihat story kamu. Semoga keluargamu baik-baik saja," tulis Maya.

Ia mengirim pesan itu dan menunggu balasan dari Arka. Jantungnya berdegup kencang, berharap Arka akan membalas pesannya.

Sambil menunggu balasan dari Arka, Maya terus memikirkan Arka. Ia merasa ada sesuatu yang belum selesai di antara mereka. Ia merasa ada ikatan yang kuat yang masih menghubungkan mereka.

"Apakah ini kesempatan kedua?" pikir Maya. "Apakah ini cara takdir untuk menyatukan kami kembali?"

Maya tidak tahu jawabannya. Ia hanya bisa menunggu dan berharap. Ia berharap Arka akan membalas pesannya dan mereka bisa berbicara lagi. Ia berharap, suatu hari nanti, mereka bisa bersama lagi.