Pak Rudi, seorang guru yang telah mengajar selama lebih dari dua dekade, merasa frustrasi dengan perkembangan generasi baru. Siswa-siswanya lebih suka menghabiskan waktu bermain game dan scrolling media sosial daripada belajar.
Pak Rudi berusaha keras untuk membuat siswa-siswanya fokus dan termotivasi, namun semuanya tampaknya sia-sia. Mereka lebih suka menonton video lucu daripada memperhatikan pelajaran.
Suatu hari, Pak Rudi memutuskan untuk mencoba pendekatan yang berbeda. Ia meminta siswa-siswanya untuk membuat proyek yang memadukan teknologi dengan pembelajaran. Siswa-siswanya diminta untuk membuat video edukatif tentang topik yang mereka pilih.
Awalnya, siswa-siswanya tidak tertarik, namun Pak Rudi tidak menyerah. Ia membantu mereka memilih topik dan memberikan bimbingan tentang cara membuat video yang menarik.
Perlahan-lahan, siswa-siswanya mulai menunjukkan minat dan antusiasme. Mereka bekerja sama, berdiskusi, dan belajar dari satu sama lain.
Ketika proyek selesai, Pak Rudi sangat bangga dengan hasilnya. Siswa-siswanya telah membuat video yang tidak hanya menarik, tetapi juga edukatif.
Pak Rudi menyadari bahwa kunci untuk membuat siswa-siswanya fokus dan termotivasi adalah dengan memanfaatkan teknologi yang mereka sukai. Dengan cara ini, Pak Rudi berhasil mengubah siswa-siswanya yang malas menjadi siswa yang aktif dan termotivasi.
Pak Rudi juga menyadari bahwa peran guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing dan motivator. Ia harus selalu beradaptasi dengan perubahan zaman dan mencari cara baru untuk membuat siswa-siswanya fokus dan termotivasi.
Dengan demikian, Pak Rudi berhasil mengubah dirinya sendiri dan menjadi guru yang lebih efektif di era digital. Ia juga berhasil menginspirasi siswa-siswanya untuk menjadi lebih aktif, termotivasi, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.