oranment
play icon
Bayang-Bayang Stupa: Dulu dan Kini
Cerpen
Kutipan Cerpen Bayang-Bayang Stupa: Dulu dan Kini
Karya indradmwf
Baca selengkapnya di Penakota.id

Di lereng Bukit Menoreh, Borobudur berdiri megah, saksi bisu perjalanan waktu. Dahulu kala, di abad ke-8, candi ini adalah pusat spiritual yang ramai. Para biksu berjubah jingga khusyuk melantunkan mantra, para peziarah dari jauh datang membawa persembahan, dan para seniman mengukir relief-relief indah yang mengisahkan ajaran Buddha.


Borobudur adalah jantung peradaban, tempat di mana spiritualitas dan seni berpadu harmonis. Masyarakat di sekitarnya hidup dalam kesederhanaan, mengandalkan pertanian dan kerajinan tangan. Mereka menghormati candi sebagai tempat suci, menjaga kebersihan dan ketenangannya.


Namun, roda waktu terus berputar. Kerajaan Mataram Kuno berpindah, Borobudur ditinggalkan, dan hutan rimba menyelimutinya. Gempa bumi dan letusan gunung berapi menambah luka, menyembunyikan keagungan candi dari mata dunia.


Berabad-abad kemudian, Borobudur ditemukan kembali oleh Sir Thomas Stamford Raffles. Pemugaran besar-besaran dilakukan, mengembalikan kemegahan candi yang hilang. Borobudur kembali menjadi pusat perhatian, bukan lagi sebagai tempat suci, tetapi sebagai objek wisata.


Di zaman sekarang, Borobudur menjadi ikon pariwisata Indonesia. Jutaan wisatawan dari seluruh dunia datang setiap tahun, mengagumi keindahan arsitektur dan kekayaan sejarahnya. Hotel-hotel mewah, restoran-restoran mahal, dan toko-toko suvenir menjamur di sekitar candi, mengubah wajah desa-desa tradisional menjadi kawasan komersial.


Sisi Positif:

  • Peningkatan Ekonomi: Pariwisata Borobudur membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Mereka menjadi pemandu wisata, pedagang, pengelola homestay, dan pekerja di sektor pariwisata lainnya. Pendapatan masyarakat meningkat, meningkatkan taraf hidup mereka.


  • Pengenalan Budaya: Borobudur menjadi jendela bagi dunia untuk mengenal budaya Indonesia. Kesenian tradisional seperti tari, musik, dan kerajinan tangan dipromosikan kepada wisatawan, melestarikan warisan budaya bangsa.


  • Infrastruktur: Pengembangan pariwisata mendorong pembangunan infrastruktur di sekitar Borobudur. Jalan-jalan diperbaiki, fasilitas umum ditingkatkan, dan akses ke candi menjadi lebih mudah.


Sisi Negatif:

  • Komersialisasi: Borobudur telah menjadi komoditas pariwisata. Kesakralan candi tergerus oleh hiruk pikuk wisatawan, pedagang, dan fotografer. Nilai-nilai spiritualitas candi terabaikan, digantikan oleh budaya konsumtif.


  • Dampak Lingkungan: Peningkatan jumlah wisatawan dan pembangunan infrastruktur berdampak negatif pada lingkungan. Sampah menumpuk, polusi udara meningkat, dan lahan pertanian menyusut.


  • Perubahan Sosial: Masyarakat sekitar Borobudur mengalami perubahan sosial yang signifikan. Budaya tradisional perlahan memudar, digantikan oleh budaya modern yang lebih individualistis dan materialistis.


  • Kesenjangan Ekonomi: Keuntungan dari pariwisata tidak merata. Investor besar dan pelaku usaha dari luar daerah lebih banyak mendapatkan keuntungan daripada masyarakat lokal. Para petani dan pengrajin kecil kesulitan bersaing dengan toko-toko modern dan produk-produk impor.


  • Hilangnya kearifan lokal: Banyak masyarakat sekitar borobudur yang dulunya bekerja sebagai petani, sekarang lebih memilih untuk bekerja di sektor pariwisata. Sehingga banyak kearifan lokal dalam bertani yang mulai hilang.


Di suatu senja, seorang biksu tua duduk di bawah stupa, memandangi kerumunan wisatawan yang sibuk berfoto. Ia menghela napas panjang, mengenang masa lalu ketika Borobudur masih sunyi dan sakral.


"Borobudur telah berubah," gumamnya.

"Dulu, candi ini adalah tempat kami mencari kedamaian. Sekarang, candi ini telah menjadi tempat orang mencari kesenangan."


Biksu itu berharap, suatu hari nanti, Borobudur akan kembali menjadi tempat yang sakral, yang membawa berkah bagi semua orang, bukan hanya bagi para wisatawan dan investor. Ia berharap, masyarakat sekitar Borobudur akan kembali menemukan keseimbangan antara tradisi dan modernitas, antara spiritualitas dan materialisme.

calendar
12 Mar 2025 01:53
view
2
idle liked
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
close
instagram
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
close
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh:
example ig