Cobalah kau jadi aku, sehari saja,
Rasakan beban di pundak yang tak terduga.
Hirup udara yang bagiku terasa sesak,
Langkah kaki yang berat, tanpa jejak.
Dengarkan bisikan hati yang penuh ragu,
Tentang mimpi yang layu sebelum bersemi ungu.
Rasakan tatapan mata yang menyimpan luka,
Senyum yang dipaksakan, agar tak terlihat duka.
Cobalah kau jadi aku, dalam sepi malam,
Ketika bayang-bayang masa lalu menghantam.
Bertarung dengan ingatan yang tak mau pergi,
Mencari setitik cahaya di kegelapan diri.
Rasakan bagaimana harapan menjadi beban,
Ketika kenyataan tak seindah impian.
Berjuang untuk tegar di tengah badai menerpa,
Menyembunyikan air mata agar tak terlihat papa.
Cobalah kau jadi aku, dengan segala risau,
Tentang masa depan yang penuh dengan kabut tebal.
Ketakutan akan gagal, akan mengecewakan,
Menjadi rantai yang mengikat setiap gerakan.
Mungkin saat itu, kau kan mengerti sedikit,
Mengapa langkahku seringkali terasa sulit.
Mengapa kata-kataku kadang penuh keraguan,
Karena di dalam diriku, badai tak berkesudahan.
Cobalah kau jadi aku, meski hanya sesaat,
Agar empati tumbuh, prasangka kan melenyap.
Kau kan tahu, di balik senyum dan diamku,
Ada perjuangan keras untuk tetap berdiri teguh.