Beban yang dulu menyesakkan dada,
Kini perlahan mulai sirna.
Tak ada lagi sesal yang menggoda,
Semua yang terjadi, kini kurasa bermakna.
Masa lalu, biarlah menjadi cerita,
Pengalaman pahit, hikmahnya terasa.
Tak lagi kucari siapa yang bersalah, siapa yang dusta,
Kini ku memilih damai, menerima segala.
Hati ini, akhirnya berbisik mesra,
Mengiyakan setiap rasa yang ada.
Pikiran pun jernih, tak lagi menerka,
Keyakinan tumbuh, diri ini berharga.
Kekuatan itu, ternyata ada di dalam,
Menunggu disadari, di tengah kelam.
Kini kuraih erat, tak lagi tenggelam,
Semangat membara, bagai menyambut fajar yang terhampar.
Setiap langkah ke depan, adalah pilihan,
Mengikuti kata hati, tanpa keraguan.
Menerima diri, dengan segala kelebihan dan kekurangan,
Inilah aku, utuh dan penuh harapan.
Tak perlu lagi topeng, tak perlu berpura,
Menjadi diri sendiri, sungguh terasa lega.
Mengalir bersama arus, tanpa paksa,
Menyambut setiap hari, dengan jiwa yang perkasa.
Inilah kebebasan, yang lama kucari,
Menerima kenyataan, dengan hati yang bersemi.
Bangkit berdiri, menatap mentari pagi,
Aku adalah aku, dan aku berani.