Bukan lagi pesan singkat di layar kaca,
Bukan pula janji bertemu di tengah kota.
Jika hati ini sungguh berlabuh padamu saja,
Ada pintu terbuka, sambutlah dengan sapa.
Rumah ini sederhana, tak mewah dan megah,
Namun di dalamnya, kehangatan berlimpah.
Di sana ada cerita, tentang keseharian yang tak megah,
Tentang aku yang apa adanya, tanpa dibuat-buat megah.
Jangan biarkan rasa ini, hanya bersemi di angan,
Terjebak dalam percakapan, tanpa ada kepastian.
Jika memang hatimu memiliki tujuan yang sejalan,
Datanglah, temui aku dalam kenyataan.
Di ruang tamu itu, bisa kita berbagi cerita,
Tentang mimpi-mimpi sederhana, dan harapan di mata.
Bertemu dengan mereka, yang menjadi bagian cerita,
Agar kau tahu, di mana hatiku bersemayam dan tertata.
Bukan untuk dihakimi, bukan pula diuji,
Namun untuk membuktikan, keseriusan di hati.
Sebab cinta yang tulus, takkan sembunyi,
Ia berani menunjukkan diri, tanpa perlu bersembunyi.
Jadi, jika memang ada ketulusan di sana,
Jika rasa sayangmu bukan sekadar wacana,
Jangan ragu melangkah, menuju beranda,
Ketuklah pintu hatiku, mainlah ke rumah.