.......................-Tuhan
malam ini aku kembali bercerita kepadaMu.
esok pagiku kuberikan kepadaMu.
sore dan malamku yang kosong, bercecer di tiap gorong gorong.
kepalaku penuh, perutku kosong.
hatiku keruh, mulutku menjelma pembohong.
lima belas kilo meter yang kian hari kian bertambah marah.
lima kali setiap hari, berusaha tak menghilangkan diriku lagi kali ini, seorang yang pergi kemarin pagi, tak akan kembali malam ini.
jiwa yang kutinggalkan di perapian tak kunjung menjemputku,
justru memintaku kesana,
kebingungan mengapa aku mencari jiwa yang baru,
seakan punya peraba.
dan aku pun punya pembelaan Tuhan,
jiwa yang Kau berikan kemarin petang, sudah kugadaikan
dengan seonggok mimpi yang akan berputar tiap aku menyebut namaMu,
keputih, jemursari, a yani, jalan yang selalu menyambut haru perjalananku,
a yani, jemursari, keputih, jalan yang sekarang menangisiku.
bersaksi matahari pagi, Tuhan
kumasukkan mimpi yang masih berputar di khayalan
bersaksi asap menggeram, Tuhan
kuputar kencang mimpi yang pernah padam
kuambil tiap cecerannya, kukumpulkan, kusimpan, kutunjukkan pada bulan
karena
tuhan,
malam ini aku kembali bercerita kepadaMu
esok pagiku kuberikan kepadaMu
sore dan malamku yang kosong, bercecer di tiap gorong gorong..........-
Di dalam mimpi yang berputar - 2 Juli 2024 / 23.37