dan waktu yang terus mengalir tanpa henti, begitu syahdu memaksa kita terus bermimpi,
tidak ada yang percuma, yang ada hanya menerima.
Terbanglah,
Kau tidak sendiri, Duhai kasih,
Aku mengerti.
maaf,
karena salah dalam memahami,
karena sulit menerima diri,
karena kuciptakan luka abadi.
tak kan kubiarkan kau bersusah hati.
pintaku ; menetaplah di atas sana wahai mezzaluna,
aku mencintaimu, dalam seluruh.