: buat Ari Bahari
Kau tak henti juga berbicara, setelah kau percaya
Bahwa suara adalah satu-satunya peluru yang kita punya
Aku diam, memperhatikanmu, mengerutkan alis
Lantas kusodorkan sebuah artikel, kau baca pelan
"OTT Direktur Krakatau Steel, KPK Tangkap 4 Orang."
Degup dadamu yang terdengar memenuhi telingaku
"Sebaiknya kita memang tak perlu percaya pada siapapun." katamu
Aku tersenyum, mencari-cari bulan di atas kepala
Mencari-cari kejujuran di sekitarku
Masih kucermati wajahmu, saat kau bicara
Soal revolusi dan kebobrokan negeri
Kemudian aku teringat selarik puisi,
...bersama secangkir kopi, aku menyesali satu bangsa yang tak pernah dewasa.(*)
Dan kau masih bicara, aku masih sediakala
Memperhatikan gelombang di rambutmu yang panjang
"Malam ini milikmu. Lanjutkan suaramu, kawanku!" kataku.
2019
(*) Potongan Puisi Ahmad Yulden Erwin yang berjudul Secangkir Kopi untuk Ari Pahala.